Dia adalah Kholifah Rosyidah ketiga, sang amirul mukminin Ustman bin Affan bin Abi al Ash bin Umayyah bin Abdu Manaf bin Qushai al Qurasyi al Umawi al Makki dan kemudian al Madani, orang yang menyaksikan diturunkannya al Qur’an, orang yang menyiapkan dan memberikan bantuan terbesar saat perang Mu’tah, orang yang mendapatkan gelar Dzunnurain (menikahi dua putri Rasulullah secara bergantian setelah yang pertama meninggal, dikatakan, “tidak ada seorang pun yang menikahi dua putri Rasulullah kecuali Ustman”). Ia meninggal tahun 35 Hijriyah.

Dari Ibnu Umar, bahwasanya pada suatu pagi, Ustman berkata di hadapan orang banyak, “Aku baru saja bermimpi melihat Nabi saw, dalam mimpi itu beliau bersabda, “Wahai Ustman, berbukalah di sisi kami”” Pagi itu ia berpuasa dan hari itulah ia terbunuh.

Dari Katsir bin Ash Shalt al Kindi ia berkata, “Ketika Ustman tidur pada hari dimana ia dibunuh, yaitu pada hari Jumat. Tatkala ia bangun, ia berkata, “Jika berharap mati, maka aku akan memberitahukan sesuatu kepada kalian””. Katsir berkata, “Kita lalu berkata, “Beritahukanlah kepada kami, semoga Allah menjadikanku lebih baik lagi. Dan kami tidak akan mengatakan apa yang dikatakan orang-orang itu.” Ia lalu berkata, “Seseungguhnya aku baru saja bermimpi melihat Rasulullah dan beliau bersabda, “Sesungguhnya kamu akan mati syahid bersama kami pada hari Jum’at”


Dari Abdullah bin Salam, ia berkata, “Aku mendatangi Ustman dan mengucapkan salam kepadanya ketika sedang dalam pengepungan. Aku lalu masuk menemuinya. Dan ia berkata, “Selamat datang wahai saudaraku. Malam ini aku bermimpi melihat Rasulullah dari lubang cahaya ini. Lubang cahaya rumah ini. Rasulullah lalu bersabda, “Wahai Ustman, apakah orang-orang itu mengepungmu?”
Aku menjawab, “Ya”
Nabi SAW bersabda, “Apakah kamu merasa haus?”
“Ya, dan beliau mengulurkan kepadaku timba berisi air dan aku lalu meminumnya sampai aku merasa segar. Dan antara susu sampai pundakku merasa kedinginan. Nabi selanjutnya bersabda, “Jika kamu mau, maka berbukalah bersama kami”. Dan akupun memilih untuk berbuka bersama beliau. Dan benar bahwa pada hari itulah Ustman akhirnya terbunuh.

Dan Muslim bin Abi Said, seorang budak Ustman bin Affan, ia berkata, “Bahwasanya Ustman hari itu memerdekakan dua puluh budak, lalu meminta celana untuk kemudian dipakainya, padahal sebelumnya, baik pada masa jahiliyah maupun setelah kedatangan Islam, ia tidak pernah mengenakannya, lalu ia berkata, “Sesungguhnya malam kemarin aku bermimpi melihat Rasulullah SAW, aku juga melihat Abu bakr dan Umar dan mereka berkata kepadaku, “Bersabarlah, karena sesungguhnya kamu besok akan berbuka bersama kami”. Ustman lalu meminta diberikan mushaf dan dibukakan di depannya, dan malam itu juga ia dibunuh di depan mushaf yang sedang terbuka itu.

Artikel Terkait:

Silakan pilih sistem komentar anda ⇛   

0 komentar untuk Mimpi Ustman bin Affan ra Bertemu Rasulullah SAW